Anak Desa

Akhir musim panas pun berlalu tanpa disadari Aku mengingat kereta yang berguncang di saat fajar Pemandangan yang nostalgik itu Mengulangi jalan memutar entah beberapa kali Pemandangan kota yang berlalu terlihat sama Sosokku pun terbayang di jendela Apakah sekarang kau masih sama seperti saat itu? Melaju dengan sepeda yang bengkok dan rusak itu Berpura-pura berjalan di tali dan bekas luka di lutut Entah kenapa masa sekarang terasa sepi Seberapa besar pun perubahan tinggimu Ada sesuatu yang takkan pernah berubah Didukung oleh bayangan yang tak ada artinya Kini aku bernyanyi dan akan terus bernyanyi Di dalam taksi yang melaju di kota ramai ini Aku pun bersin sementara bersandar ke belakang Memandang ke luar jendela Debaran di hatiku pada saat-saat ini Membuatku ingin bertemu denganmu sekali lagi Tak ada yang pernah kulupakan Apakah sekarang kau masih sama seperti saat itu? Mencari sepatu yang kaulempar ke dalam semak-semak "Apapun yang terjadi, kita pasti akan b

Mengembara diperjalanan Tanpa arah dan tujuan Aku akan berada disisimu Sebelum pertengkaran itu Aku ingin memeluk erat dirimu Kaulah satu satunya Ku berharap kelak kita bersama Setelah air mata berjatuhan Aku akan menahanmu Dan meneriakkan namaku Dan aku akan datang memelukmu Kesedihan dan kepedihanmu Ku akan membuatnya tenang dengan tangan ini Karena kamu adalah ciptaan tuhan Yang selalu ku impikan Untuk temaniku hingga menua

Jika merasa sedih, sakit, bahkan terpuruk, Cobalah tersenyum, Karena aku selalu disini untukmu Mari menari bersamaku! Dan aku akan membawa kabur dari rutinitasmu Jika kau butuh teman, diam saja Lalu kirimkan aku pesan Ku kan temanimu Meski berubah ataupun memudar Setiap hari, setiap malam Aku tak dapat meraihnya Kenyataan egois dan menghancurkannya Membantah kehidupanku Terbang tinggi! Menuju surga yang hilang Tak ada jawaban untuk pertanyaan Tangan yang terjalin akan menjadi buku Aku ingin lebih dekat lagi dari mata yang dalam Aku ingin menari bersamamu, apapun yang terjadi Sekarang aku masih mempelajarinya Mari bermain! Membebaskan diri Dari hari yang sama dan terbang Hari Minggu di hari lusa Ketahuilah, itu hanya hari biasa Aku pasti akan menantikanmu Meski kau terburu-buru ataupun sibuk Meski mengapung ataupun tenggelam Setiap hari, setiap malam Bawakanlah tragedi yang menyenangkan Terkadang aku terlalu tegang untuk berbicara Memiliki hati suci sepe

Bertemu denganmu, Memandang wajahmu, Melihatmu tersenyum, erasa kantukku sirna, Lelahku terobati, Hatiku tenang, Mulutku membisu, Tubuhku membeku, Hingga ku lupa dengan apa tujuanku, Membuat pikiranku kosong, Tapi tak melupakan-Nya, Dalam setiap hembus nafas ini, Karena kau lah yg kedua, ku takkan menjadikanmu yg utama, Karena Dia lah yg utama, Dan tanpa-Nya, Ku tak mungkin bisa betjumpa denganmu, Recana Tuhan siapa yang tau? Ku hanya bisa berdo'a, Agar esok masih bisa berjumpa didunia yg fana.                                                    

Adakah rasa yang lebih menyakitkan, Dari hilangnya hak untuk menyapamu, Adakah rindu yang lebih menyesakkan, Dari sirnanya kebersamaan kita. Saat seseorang sudah berikan rasa nyaman, Mengusirnya sangat menyulitkan, Menggantinya hanyalah kemustahilan. Hatiku seketika pedih, Melihat nona manis bersedih, Jangan sedih nona, Aku selalu disini untukmu, Kan kupeluk semua resahmu, Ku ingin menjaga senyummu selalu, Selalu ada dan tak pernah sirna. Tuhan. Rencana-Mu tak bisa kutebak, Jangankan tuk tawa esok hari, Satu detik kedepan kedepanpun aku tak mengerti, Trutama, Rencana-Mu mempertemukanku dengannya. Aku dan jenuhku kini bersamaan membisu, Terlalu jauh untukku meraih bintang yang sedang ku tatap, Aku dan senyumku mengikuti diam dan termenung meratapi mimpi, Yang kini masih bersama orang lain, Apakah ku bisa bersamanya tuk selamanya?

Sweet Lady Memandangi langit malam Malam yang sebentar lagi berakir Bintang, bulan, dan matahari Dengan lembut menggambarkan nafasnya Mulailah, dan tinggalkan kesedihanmu Bunga suka cita telah bermekaran Dari tempat gersang itu Cahaya mulai menyinari langit Menuju tempat dimana awan melayang Hapuslah air matamu Sebuah lagu untuk pagi yg baru Cahaya yang menyilaukan bersinar Menentramkan melodi cinta Tanpa ada keraguan Kau mengulurkan tanganmu Hingga sebuah harap melayang diatas awan Menuju tempatmu berada Dan inginku bersamamu selamanya

Entah mengapa Dingin... Hawa yang merasuk kedalam tulang Ngilu yang terasa Tak sengilu rindu ini Penantian yang entah akan akirnya Namun tetap ku jalani Hati yang tetap sabar Menanti kamu yang disana Disetiap malam yang dingin Sinar rembulan yang temaram Kemerlip sinar bintang  Selalu temaniku saat menunggu jawabmu Akankah ku sanggup menjalani semua ini? Akankah hati ini siap menerima? Menerima jawabmu yang entah apa Hari demi hari Minggu demi minggu Bulan demi bulan Hungga tahun pun telah ku lewati Walau kini kau bersamanya Namun ku tetap percaya Selama ada usaha Hasil pun mengikuti...

Pergi ke pantai sendirian Dengan perlahan ku bisikkan isi hati ini, Lihatlah ku selalu disini Dengarlah suaraku, pesan ini untukmu Perasaan yang tak dapat diungkapkan Perlahan kulihat sekeliling dan aku sangat takjub Kuberpikir tentang hal-hal kecil Yang membuat hidup jadi luar biasa Aku ada di sini Mengikuti elektron pada tempat permulaan Ketika janji-janji selalu terulang Karena perasaan ini begitu kuat Dan kini kubiarkan diriku jujur padamu Walau aku tahu Kau yang jauh disana Lewat hembus angin pantai Aku curahkan semua perasaanku Berharap engkau diseberang sana mendengar Mendengar apa yang selama ini kupendam Hati yang selalu sabar menanti Kini tak mampu menahan luapan rasa yang teramat