Hanya Bayangmu yang Tersisa
Kau menjadi semakin jelas saat aku tengah menutup mata
Aku tak tahu cara menjelaskannya dengan kata-kata
Aku berjalan seorang diri di ujung kaca
Kalau-kalau aku menyakitimu
Aku disini
Namun bisakah kau melihatku?
Aku begitu merindukanmu
Aku sudah menunggu lama
Aku tak bisa menghubungimu
Karna itu aku hanya berdiri di sini
Rasanya seperti mimpi, hal yang sama terus terjadi
Perlahan-lahan menghancurkanku
Saat-saat kau mengingatku
Itu seperti keajaiban, seolah semuanya mimpi
Bahkan setelah waktu berlalu,
Hanya aromamu yang tak pernah berubah yang ku tahu
Aromamu yang kental
Apakah itu mengenaliku? Apakah itu mencariku?
Malam itu menyebar kian memutih
Setelah hari yang menyakitkan berlalu, sekali lagi
Aku masih ingin kau temaniku hingga nanti
Aku tak tahu cara menjelaskannya dengan kata-kata
Aku berjalan seorang diri di ujung kaca
Kalau-kalau aku menyakitimu
Aku disini
Namun bisakah kau melihatku?
Aku begitu merindukanmu
Aku sudah menunggu lama
Aku tak bisa menghubungimu
Karna itu aku hanya berdiri di sini
Rasanya seperti mimpi, hal yang sama terus terjadi
Perlahan-lahan menghancurkanku
Saat-saat kau mengingatku
Itu seperti keajaiban, seolah semuanya mimpi
Bahkan setelah waktu berlalu,
Hanya aromamu yang tak pernah berubah yang ku tahu
Aromamu yang kental
Apakah itu mengenaliku? Apakah itu mencariku?
Malam itu menyebar kian memutih
Setelah hari yang menyakitkan berlalu, sekali lagi
Aku masih ingin kau temaniku hingga nanti
Komentar
Posting Komentar